Penetapan sistem akuntansi menurut pesanan
Tujuan utama dari penerapan sistem akuntansi menurut pesanan adalah sebagai bentuk tolak dari dokument dokument yang dipakai sebagai dasar untuk ayat ayat jurnal dan juga dokumen penting bagi pimpinan untuk membuat perencanaan dan pengendalian.
Bahan mentah (raw materials)
Akuntasi persediaan di buku besar untuk perlengkapan, bahan baku langsung, dan bahan baku tidak langsung bisa saja terpisah. Berawal dengan adanya pesanan, maka departemen yang bertugas melaksanakan pesanan tersebut membuat perencanaan terlebih dahulu yaitu rencana produksi yang memuat antara lain :
Surat Permintaan Pembelian (Purchases Requisition)
Order Pembelian (Purchase Order)
Bukti Penerimaan Bahan (Receiving Report)
Bahan Baku (material)
Hutang Dagang (Kas dicatat disebelah kredit).
pengendalian (controlling account)
Buku bahan baku (Material Ladger).
Bon pengeluaran bahan (Material Requisition).
Barang dalam proses (Work in proses)
Biaya Fabrikase (Factory overhead).
Bagian-bagian yang terlibat dalam proses pengadaan dan penggunaan bahan baku:
Bagian produksi
Bagian Gudang
Bagian Pembelian
Bagian Hutang
Bagian Penerimaan
Untuk pencatatan bahan baku sebaiknya diterapkan sistem balance permanen, karena akan diperoleh manfaat - manfaat sebagai berikut :
Memungkinkan perhitungan persediaan secara phisik dapat dilaksanakan secara merata dan tidak menumpuknya pekerjaan pada akhir periode.
Penetapan pembebanan bahan baku ke pekerjaan dan biaya fabrikase dapat dilakukan secara tepat dan cepat
Keuntungan lainnya untuk mengetahui perbedaan -perbedaan antara jumlah sebenarnya dengan jumlah menurut pembukuan.
Upah (wages)
Upah buruh adalah biaya yang tidak berwujud, tidak seperti pemakaian bahan baku maka untuk sistem ini harus dilaksanankan dengan seksama mengenai perlakuakn upah langsung, agar :
Dapat ditetapkan ujumlah yang tepat mengenai upah yang harus dibayarkan kepada buruh di dalam periode pembayaran upah.
Pembebanan yang tepat atas biaya buruh ke perkiraan Biaya Fabrikase dan ke masing-masing pesanan.
Arus biaya pekerja digambarkan dengan ayat jurnal berikut
Untuk mengidentifikasi biaya tenaga kerja, setiap karyawan membuat satu atau lebih kartu jam kerja karyawan setiap hari. Setiap kartu jam kerja merupakan dokument yang menunjukan waktu yang dihabiskan seorang pekerja untuk suatu pekerjaan tertentu
Jumlah waktu yang dicatat dalam kartu jam kerja (time ticketc), kemudian dibandingkan dengan kartu karyawan (clock cards), gunanya untuk dijadikan sebagai pengecekan internal (internal Check) dari ketepatan pengeluaran upah.
Barang dalam Proses (Work in Proces)
Untuk menyelesaikan suatu produk terdapat 3 unsur biaya yaitu :
Bahan langsung (Direct Materials)
Upah langsung (Direct labor)
Biaya fabrikase (Factory overhead)
Ketiganya akan dialokasi kan ke perkiraan Barang dalam proses dengan angka yang sudah diikhtisarkan terlebih dahulu, sedangkan perincian mengenai pemakaian bahan, upah langsung atau biaya fabrikase dapat dilihat dari kartu pekerjaan (Job cust sheet).
Pencatatan ke job cost sheet diambil dari bon -bon pengeluaran bahan kartu waktu yang memuat perinciannya. Setelah pekerjaan selesai, maka data ini diikhtisarkan sehingga dapat diketahui biaya per unit. Data sebagai dasar untuk memuat jurnal dengan cara mendebit perkiraan hasil selesai (finishing goods) dan mengkredit perkiraan barang dalam proses (work in process).
Hasil Selesai dan Harga Pokok Penjualan
Perkiraan hasil selesai merupakan perkiraan pengendali (controlling account) disebabkan angka yang dicatat ke dalam perkiraan ini hanya merupakan ikhtisar dari buku besar pembantu (subsidiary ledger) yang mempunyai perkiraan - perkiraan untuk tiap - tiap barang yang dihasilkan
Perkiraan yang mencatat setiap barang yang dihasilkan dinamakan buku besar hasil selesai (finished goods ledger or stock ledger). Bentuk perkiraan dalam buku besar hasil selesai tergambar di bawah ini
Untuk menetapkan harga pokok bahan baku dalam proses produksi, mungkin terdapat bermacam -macam cara misalnya, digunakan metode FIFO LIFO dan sebagianya jumlah hasil selesai yang dikirim dicatat ke buku Hasil selesai berdasarkan copy surat perintah pengiriman petugas yang mengurus atau mengelola buku hasil selesai.
Selanjutnya mencatat di alam surat perintah tersebut harga pokok per unit dan jumlah keseluruhan barang yang dijual. Ikhtisar ini dipakai sebagai dasar untuk membuat jurnal :
Sumber
Comentários